> Sejarah Pandawa
|
Sejarah PandawaTerinspirasi dari kisah tokoh penting dalam bagian wiracarita Mahabhrata yang bernama Pandawa yang merupakan salah satu sejarah dari Indonesia, Pandawa pun bermula lahir dari persahabatan lima orang gadis yang bertemu saat melanjutkan sekolahnya ke jenjang pendidikan tinggi di Universitas. Sampai pada akhirnya persahabatan itu membuat mereka memutuskan untuk membuat usaha Public Transportation di Indonesia. Ia kini telah berkembang menjadi sebuah perusahaaan transportasi terdepan yang dapat memenuhi harapan dan cita-cita bagi pendiri dan juga seluruh karyawan.
Pada tahun 2002, sekitar 10 tahun lalu taksi Pandawa pertama kali hadir mengisi pasar Public Transportation di Indonesia. Taksi yang mengusung tema Nusantara Indonesia ini menggunakan corak batik di setiap armada taksi-nya. dalam jangka waktu 2 tahun Pandawa memiliki 700 armada taksi yang tersebar di beberapa kota besar seperti JaBoDeTaBek, Berselang waktu 5 tahun, PT Pandawa Artrans mulai mengeluarkan armada taksi Nakula dan Sadewa (Nawa) yang merupakan mercy putih bercorak batik diluncurkan sebagai armada taksi dengan pelayanan eksklusif khusus untuk masyarakat kalangan menengah atas yang membutuhkan transportasi dengan pelayanan yang nyaman dan berkualitas tinggi dan mulai kami sebar di beberapa kota di Provinsi Jakarta, Pulau Jawa dan Kalimantan khususnya hotel-hotel berbintang dan Bandara. Pada tahun 2008, PT Pandawa Artrans meluncurkan kembali produk baru dari pengalaman yang ada untuk menunjang kebutuhan para pelanggan. Arjuna, merupakan nama dari armada taksi Alphard yang menjadi produk baru ini. Pemenuhan kebutuhan pelanggan untuk armada taksi yang eksklusif dapat digunakan untuk satu keluarga atau sekitar 10 orang dalam satu armada serta dapat disewakan kepada pelanggan setianya dengan pengemudi yang berpengalaman untuk siap mengantar sampai tujuan. Setelah sukses berbisnis di layanan taksi, PT Pandawa Artrans kemudian mengembangkan usaha bus carter untuk kapasitas 30 orang. Bima, pada 2010. Pada 2011, PT Pandawa Artrans pun menghadirkan layanan bus carter dengan kapasitas besar yang mencapai 60 orang, yang dikenal dengan nama Yudisthira. Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman. |